Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for Desember 2015

ORIABA IMC 2015

"Ahlan Wa Sahlan di Rumah Peradaban"



Minggu, 20 September 2015 UKM Intelectual Moslem Community IMC menggelar Oriaba (Orientasi Mahasiswa Baru) yang bertempat di Gedung Bersama I Ruang 10 dengan mengusung tema "Ahlan Wa Sahlan di Rumah Peradaban". Oriaba tahun ini sangat mengesankan bagi IMC karena peserta baik Akhwat ataupun Ikhwan cukup antusias mendaftarkan diri ke UKM ini dengan jumlah peserta kurang lebih 100 orang. 

Oriaba yang digelar ini mengundang sejumlah pemateri ataupun motivator yang langsung memberikan pembekalan dan motivasi bagi peserta untuk dapat mengoptimalkan kemapuan diri dalam memberi, bermimpi, serta bertasbih agar lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. Berikut beberapa petikan foto pada ORIABA 2015 ini :

ORIABA dibuka langsung oleh Ketua Panitia, Pembina IMC, Serta Amir IMC dengan terlebih dulu memberikan kata pengantar untuk seluruh peserta ORIABA IMC 2015
Suasana pembukaan acara dan pemutaran video oleh pemateri ORIABA IMC 2015
Forum diskusi aktif yang disampaikan oleh pemateri untuk seluruh peserta ORIABA IMC 2015 pada sesi kedua, terlihat peserta Ikhwan dan Akhwat dengan serius memperhatikan penyampaian pemateri
ORIABA IMC 2015 diakhiri dengan foto bersama Kader muda IMC (Ikhwan) di halaman parkir Gedung Bersama 1
Foto bersama Kader muda IMC (Akhwat) beserta Panitia acara ORIABA IMC 2015
ORIABA IMC 2015 diharapkan mampu melahirkan kader-kader dakwah muda yang dapat membawa pesan-pesan positif dalam menyiarkan ISLAM di Universitas Bengkulu pada umumunya dan Fakultas ISIP pada khususnya. Dengan antusias dan semangat para kader dakwah ini juga nantinya dapat mengemban estafet kepengurusan IMC selanjutnya agar dapat terus maju dan membawa amanah-amanah dari para pengurus terdahulu untuk IMC lebih baik di masa yang akan datang, "Ahlan Wa Sahlan di Rumah Peradaban!!!" (jny)






SEMUSIM Semarak Muslimah IMC



"Keep Your Hijab, and Be a Real Muslimah"

IMC bersama Bidang Keputiran pada tahun 2015 ini tepat pada tanggal 31 Mei 2015 pada hari minggu menyelenggarakan pemutaran sekaligus bedah film yang berjudul Hanya Kerudung Sampah. Bertempat di Gedung PKM Universitas Bengkulu, Acara ini menghadirkan 3 orang pemateri diantaranya Ika Pasca Imawati M,Si ,Reni Triasari S,Tp ,dan Ayu Wardani S, Ikom. Berikut beberapa petikan foto pada acara ini :

Selaku kepala bidang Keputrian IMC Desvi Wulandari memberikan kata sambutannya di depan para peserta yang hadir pada acara Pemutaran dan Bedah Film "Hanya Kerudung Sampah"


Pemutaran film "Hanya Kerudung Sampah" di Gedung PKM Universitas Bengkulu pada Mei 2015

Para peserta yang memenuhi tempat acara dengan serius menyaksikan pemutaran film "Hanya Kerudung Sampah", peserta pada umumnya datang dari kalangan mahasiswa baik yang berada di Universitas Bengkulu ataupun yang datang dari universitas lain yang berada di Kota Bengkulu
Tiga pemateri yang dihadirkan pada acara pemutaran dan bedah film "Hanya Kerudung Sampah" yang dipandu oleh Ukhti Astri Wijayanti selaku moderator forum diskusi pada acara ini

Selain acara inti, Para kader keputrian IMC juga membuka stand ataupun bazar-bazar berupa berbagai macam pernak-pernik muslimah seperti kerudung, buku, dan pernak-pernik lainnya yang sebagian juga diproduksi langsung oleh bidang keputrian IMC.


Melaui kader Keputrian IMC yang tangguh, cerdas, dan berakhlak ini tentunya dapat terus menyebarkan pesan-pesan positif kepada seluruh muslimah muda yang berada di Bengkulu. Dengan adanya acara pemutaran dan bedag film "Hanya Kerudung Sampah" diharapkan nantinya setiap kaum muslim yang mengenakan hijab dapat lebih mengerti dan memakanai apa arti hijab sesungguhnya. See you to the other events Sahabat IMC!!! (jny)


Pemuda Islam Dan Kebangkitan Umat




Dewasa ini, jika dengan seksama memperhatikan keadaan disekitar, maka akan didapati bahwa para pemuda islam telah sibuk terlalaikan dengan aktivitas-aktivitas yang sia-sia bahkan cenderung berdosa. Aktivitas-aktivitas yang terbalut nafsu syahwat sebagian besar telah memenuhi ruang berfikir dan bertindak para pemuda islam di negeri ini. Hal ini pun  terbukti ketika hasil survey yang dilakukan Komnas Anak di 12 Provinsi dengan responden 4500 remaja tahun 2010, bahwa 97% remaja Smp dan Sma pernah melihat film Porno, 93,7% pernah bercium hingga petting (bercumbu), 62,7% remaja Smp sudah tidak perawan dan 21,2% remaja Sma pernah aborsi. Jika pemuda islam telah seperti ini, maka tidak mengherankan apabila masjid hanya dipenuhi dengan orang tua dan mereka yang miskin saja, ketika ramashan tiba hanya dijadikan bulan malas-malasan saja dan makan-makan saja, atau islam hanya dianggap sebagai sisi spiritual saja, maka bagaiamana islam dapat bangkit kembali dari keterpurukan jika pemuda islamnya seperti ini.
Namun, ditengah begitu besarnya arus kebobrokan yang melanda pemuda islam, lantas tidak semuanya seperti itu, karena masih ada walaupun sedikit saja pemuda yang berusaha untuk bangkit dari maraknya keterpurukan pemuda islam. Yang berani menyuarakan kebenaran ditengah-tengah gelombang keburukan ini, walaupun harus terkucilkan ditengah-tengah keburukan. Hal ini terjadi karena pemuda islam yang berjuang demi Islam memiliki landasan yang kuat mengapa pemuda yang sedikit ini mampu bertahan ditengah arus besar keburukan yang melanda sebagian besar pemuda Islam.
Hal ini tidak lain karena pemuda islam yang sedikit ini menyadari bahwa keadaan seperti ini yaitu benyaknya keburukan yang melanda pemuda islam adalah ujian terhadap keimanan mereka, akankah mereka terbawa arus keburukan atau tetap bertahan dalam kekuatan iman. “dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang yang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada.”(Ali-Imran;104).
Hal ini merupakan ujian yang mengharuskan sikap sabar yang kuat dalam diri pemuda islam, hingga kesabaran yang tanpa batas, sehingga Allah berkehendak memenangkan keburukan dan memenangkan kebenaran islam. “Dialah yang telah mengutus rasul-Nya dengan petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (At-Taubah;33).
Dan merupakan panggilan kesadaran pemuda islam untuk tetap berada dalam kebenaran islam, seperti dalam riwayat imam Bukhari dan imam Muslim, Rasulullah saw, bersabda, “akan senantiasa ada dalam umatku, golongan yang senantiasa menegakkan kebenara, musuh-musuh mereka tidak mampu membahayakan mereka saat Allah menentukan urusannya.” ini merupakan alasan mengapa masih ada walaupun sedikit pemuda Islam yang tetap berjuang dalam kebenaran dan menyampaikan kebenaran untuk melawan keburukan yang sedang terjadi dan keburukan yang menyerang pemuda-pemuda Islam yang lain, yang tidak memiliki semangat juang Islam yang tinggi.
Pemuda islam sesungguhnya adalah sebagai jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antara realitas dengan idealitas. Menyelaraskan antara realitas yang terjadi dengan syariah Islam sebagai idelitasnya, sehingga setiap pemikiran dan tindakan harus selalu selaras dan tidak boleh lepas dari koridor syariah Islam. Maka, aktivitas-aktivitas yang bertentangan dengan syariah Islam harus ditinggalkan oleh pemuda Islam, karena merupakan konsekuensi dari fungsi pemuda Islam sebagai jembatan penghubung antara realitas dan idealitas.
Jika sedikit melihat pada sejarah masa lalu, maka akan terlihat bahwa fungsi pemuda Islam sebagai jembatan penghubung telah berfungsi dengan sangat baik dan menorehkan prestasi yang luarbiasa. Rasulullah Saw, dalam mengrekrut kader dakwah hampir sebagian besar adalah pemuda, Ali bin abi Thalib ( 8 tahun), Zubair bin al-Awwam (8 tahun), Thalhah bin Ubaidillah (11 tahun), Al-Arqaam bin Abil Arqaam ( 12 tahun), Said bin Zaid (20 tahun), Mushab bin Umair (24 tahun), Umar bin Khathab (26 tahun), Abdurrahman bin Auf (30 tahun) dan Abu Bakar Ash Shidiq (37 tahun), mereka semua adalah pemuda-pemuda yang sangat luar biasa dalam hal bersabar dan memperjuangkan kebenaran Islam ditengah-tengan mayoritas keburukan yang terjadi.
Generasi berikutnya yang mewarnai dunia adalah Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang mempu mereformasi pemerintahan dengan cepat hanya dalam waktu 2 tahun. Muhammad Al-Fatih yang dalam usia muda telah mempu memimpin pasukan perang dan berhasil menaklukkan kota konstantinopel. Dan Shalahudin Al Ayubi, menjadi sultan pada usia 23 tahun, yang dengan keberanian dan keimanannya mampu mengalahkan tentara salib dan merebut Baitul Maqdis.
Kesuksesan ini tidak dengan sendirinya ada, melainkan karena faktor-faktor tertentu yang kemudian dipenuhi oleh para pemuda Islam; pertama, pemuda identik dengan masa semangat yang luar biasa, kekuatan semangat inilah yang bisa menghantarkan pemuda Islam mampu menorehkan sejarah yang luar biasa. Kedua, bekerja tanpa pamrih. Ketiga, pekerja keras. Keempat, terbuka dan siap berdiskusi. Kelima, memiliki kekuatan ruhiyah yang mantap. Keenam, kecerdasan berfikir. Ketujuh, penguasaan lapangan. Kedelapan memiliki visi yang jelas dan terarah. Dan kesembilan, siap bekerja sama. (Irwan Saputra)

- Copyright © Intelectual Moslem Community (IMC) - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -